Sriwijaya24.com, Kepahiang – Suasana hangat mewarnai pertemuan antara Pemerintah Desa Embong Sido, Kecamatan Bermani Ilir, Kabupaten Kepahiang, dengan sejumlah jurnalis media online dari dalam maupun luar daerah. Kunjungan yang berlangsung pada Jumat (19/9/2025) ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus ruang dialog terbuka terkait program pembangunan desa.
Kepala Desa Embong Sido, Pauzi, menyambut baik kedatangan para wartawan. Ia menilai kehadiran media bukan sekadar mitra, melainkan juga pengawas sosial yang penting dalam mengawal jalannya pembangunan desa. “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan rekan-rekan jurnalis. Silaturahmi seperti ini memberi semangat baru agar kami terus bekerja secara terbuka dan sesuai aturan,” ujar Pauzi.
Dalam pertemuan itu, sejumlah saran konstruktif disampaikan pihak media. Fokus utamanya adalah pada pengelolaan program Dana Desa tahun 2025, baik yang bersifat fisik maupun non-fisik. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kata kunci agar pembangunan desa berjalan sesuai harapan masyarakat.
Kepada Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan seluruh anggotanya, Pauzi menegaskan agar setiap pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Ia menekankan pentingnya kedisiplinan administrasi dan kepatuhan terhadap aturan agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari. “Apapun kegiatan yang dikerjakan, ikuti sesuai RAB. Jangan sampai ada penyimpangan yang akhirnya merugikan desa dan masyarakat,” tegasnya.
Silaturahmi ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah desa dan media memiliki peran penting dalam mendorong tata kelola pemerintahan yang bersih. Di tengah sorotan publik terhadap penggunaan dana desa di berbagai daerah, langkah Embong Sido menunjukkan komitmen untuk menjaga transparansi serta membuka ruang kritik dan saran dari berbagai pihak.
Media pun menyambut positif keterbukaan pemerintah desa. Harapannya, komunikasi dua arah ini terus berlanjut agar setiap kebijakan pembangunan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat. Lebih jauh, kunjungan ini juga menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah desa dan pers dalam mewujudkan tata kelola desa yang berintegritas, transparan, serta berpihak pada kepentingan warga.
Dengan prinsip keterbukaan dan akuntabilitas, Desa Embong Sido diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana pembangunan berbasis dana desa seharusnya berjalan: tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kepercayaan. (Meidian Saputra)
Tinggalkan Balasan