Sriwijaya24.com, Kepahiang – Harum kopi khas Bumi Sejuk Kepahiang bakal makin semerbak hingga kancah internasional. Anggota Komisi X DPR RI, Dewi Coryati kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap petani kopi dan pelaku UMKM daerah. Ia menghadirkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam program Peningkatan Kapasitas Pengguna Riset dan Inovasi untuk Masyarakat dengan tema “Pengolahan Pasca Panen Kopi”.

Acara strategis ini digelar di Aula Hotel Puncak, Kabupaten Kepahiang, pada 10 Oktober 2025, dan dihadiri oleh puluhan petani serta pelaku UMKM kopi. Turut hadir Wawan Asri, Plt. Direktur PT. BIMEX BUMD Provinsi Bengkulu yang juga dikenal sebagai pegiat kopi Kepahiang. Ia mengapresiasi langkah nyata Dewi dalam mendorong kemajuan sektor kopi.

Dalam sambutannya, Dewi menegaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian tidak bisa dilakukan secara parsial. “Proses dari hulu ke hilir harus dikelola secara terpadu dan berkelanjutan,” tegasnya.

Menurut Dewi, pengolahan pasca panen yang benar akan memberikan nilai tambah signifikan bagi kopi Kepahiang. Selama ini, banyak petani menjual kopi mentah dengan harga rendah. Padahal, dengan teknik fermentasi dan pengeringan tepat, nilai jualnya bisa melonjak.

Kegiatan ini berlangsung pada 10 Oktober 2025 di Aula Hotel Puncak, Kepahiang — jantung wilayah penghasil kopi terbaik di Bengkulu.

  • Dewi Coryati – Anggota Komisi X DPR RI
  • Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) – Lembaga riset nasional
  • Yeyen Prestyaning Novita, S.TP., M.MA – Pakar kopi dari Yogyakarta
  • Wawan Asri – Pegiat kopi Kepahiang

BRIN menghadirkan pakar kopi nasional untuk melatih petani menguasai teknik pengolahan pasca panen, mulai dari:

  • Proses fermentasi untuk menjaga cita rasa khas,
  • Pengeringan alami yang meningkatkan aroma,
  • Penyimpanan biji kopi agar awet dan tidak berjamur,
  • Strategi branding dan pemasaran modern.

Dengan pengolahan yang benar, kopi Kepahiang diharapkan dapat menembus pasar nasional hingga internasional.

Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi gerakan strategis membuka peluang ekspor bagi petani dan UMKM kopi Kepahiang. Dewi menegaskan komitmennya:

“Jangan pernah takut berinovasi demi masa depan kita. Saya akan terus mempromosikan kopi Kepahiang hingga ke tingkat nasional bahkan internasional,” ujarnya penuh semangat.

Menurut Wawan Asri, masyarakat Kepahiang sangat bersyukur atas inisiatif ini. Dewi dikenal bukan hanya sebagai “Ratu Beasiswa” yang banyak membantu pendidikan, tetapi juga sosok yang peduli dengan ekonomi rakyat. Kehadirannya di tengah masyarakat membawa angin segar bagi petani kopi yang selama ini terkendala akses pasar dan teknologi.

Penulis: Median Saputra